Info Clinic:

*****"PENGOBATAN KECANTIKAN GIGI DAN MULUT"*****

Nyeri Hebat Sehabis Cabut Gigi


13661893801102025840
(murti-churbby.blogspot.com)
Pencabutan gigi buat semua orang bukanlah pengalaman yang menyenangkan. Namun dalam kondisi tertentu, khususnya bilamana gigi sudah mengalami kerusakan yang parah, cabut gigi merupakan tindakan yang akan dilakukan oleh dokter gigi. Setelah ekstraksi (pencabutan gigi), pasien secara umum dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal. Namun dalam persentase kecil, ada pasien yang mengalami nyeri yang amat sangat dan berkepanjangan di lokasi bekas pencabutan yang dinamakan dengan ‘dry socket’.
Socket’ adalah lubang pada tulang bekas gigi yang dicabut. Setelah gigi dicabut, maka pada socket ini akan terbentuk penggumpalan darah (blood clot) yang berfungsi untuk melindungi tulang dan syaraf yang ada di situ. Selanjutnya gumpalan darah ini akan diganti oleh jaringan granulasi dan pada akhirnya menjadi jaringan tulang. Pada kondisi-kondisi tertentu ‘socket’ ini gagal terlindungi oleh gumpalan darah, sehingga tulang pada lubang pencabutan ini nampak kering. Dan inilah yang dinamakan ‘dry socket’.
Akibat ‘dry socket’ ini, tulang terpapar dengan udara, makanan, cairan, dan zat lain yang masuk ke mulut. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada tulang dengan gejala rasa nyeri yang amat sangat (severe pain) dan bisa menjalar sampai ke leher, telinga dan kepala. Rasa nyeri ini timbul 2-5 hari setelah pencabutan gigi. Gejala tambahan lainnya adalah timbulnya halitosis (mulut yang berbau). Dry socket ini bukan disebabkan karena infeksi pada luka pencabutan, sehingga pemberian antibiotika sebenarnya tidak diperlukan. Pada pemeriksaan visual, tak nampak pembengkakan dan kemerahan sebagai petunjuk adanya infeksi. Demam (fever) juga tidak ada.Yang nampak justru adalah lubang tulang yang kering.
Apa yang menyebabkan gumpalan darah (blood clot) gagal terbentuk di dalam socket ini? Salah satu penyebab utamanya adalah merokok setelah pencabutan gigi. Zat nikotin pada rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah kapiler (vasokonstriksi), sehingga gagal terjadinya gumpalan darah. Demikian juga pada wanita yang memakai kontrasepsi oral, hormon estrogen dapat menghambat terbentuknya gumpalan darah. Disarankan juga agar pasien tidak berkumur-kumur, memakai sedotan minuman (straw), banyak meludah atau menyedot-nyedot darahnya setelah pencabutan, karena tindakan ini akan ’mencopot’ gumpalan darah yang sudah terbentuk pada socket tersebut.
Dry socket ini lebih sering terjadi pada rahang bawah dibandingkan pada rahang atas, karena suplai darah yang relatif lebih sedikit pada rahang bawah (mandible). Juga kecenderungan dry socket lebih sering terjadi pada gigi geraham bungsu (wisdom tooth) yang kedudukannya miring. Gigi yang sebelumnya sudah bermasalah sebelum dicabut, misalnya mengalami periodontitis (dengan gejala sangat sakit bilamana disentuh atau diketuk dengan jari), juga mempunyai prevalensi yang lebih tinggi mengalami dry socket. Wanita lebih sering dibandingkan pria mengalaminya dan persentase kasus ini sekitar 2-5% dari seluruh tindakan pencabutan ini.
Tindakan pengobatan untuk dry socket ini adalah dengan pemberian obat penghilang rasa sakit golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) seperti ibuprofen. Juga pasien disarankan untuk berkumur dengan air garam atau cairan kumur (mouthwash) lainnya. Dry socket dengan gejala rasa nyeri yang amat sangat ini dapat berlangsung antara 10 sampai 40 hari.
Tindakan preventif untuk mencegah dry socket ini adalah tidak merokok beberapa hari setelah pencabutan gigi, tidak menggunakan pil KB pada hari pencabutan gigi dan menghindari segala gerakan menyedot (berkumur, mengisap-isap, meludah berkali-kali, memakai sedotan minuman dan sebagainya)...
Semoga bermanfaat bagi sahabat all boncu...   :)

Tidak ada komentar: